• LinkedIn
  • Join Us on Google Plus!
  • Subcribe to Our RSS Feed

Minggu, 15 Agustus 2021

KUPAS TUNTAS TINDAK TANDUK BULLYING YANG JARANG DIKETAHUI BERSAMA @KITAKORBANBULLYING

Agustus 15, 2021 // by Muda Banua // No comments

     Umumnya masyarakat mengetahui kasus bullying adalah sebuah perilaku menyimpang dimana hal tersebut dilakukan akan berdampak negatif terhadap korban, yang notabene umumnya adalah remaja atau pelajar. Kasus bullying  yang tercatat oleh PISA (UNDP) dan Microsoft mengungkapkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan insidensi kasus tertinggi di dunia. Benarkah ini? mari kita buktikan dengan data.  Sejak 2011 hingga 2019, ada 37.381 aduan yang masuk ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa masih rendahnya kepedulian, pemahaman serta informasi yang mendukung penanganan kasus bullying serta mitigasi atau penanganan kasusnya.

    Kasus bullying yang dikenal oleh masyarakat biasanya hanya sebatas pelakuan fisik atau omongan yang menjurus ke rasisme. Padahal pada kenyataannya bullying tidak hanya satu macam perlakuan namun juga memiliki beberapa varian atau jenis sebagai berikut:

  1. Secara Verbal

Umumnya melalui ucapan-ucapan dengan nada meremehkan, mencaci maki, berkata kasar, dsb. untuk menjatuhkan mental korban. 

Contohnya : “Hey anak supir! nggak usah sok berminpi tinggi dan sekolah tinggi karena yang miskin ya tetap miskin.” 

  1. Secara Fisik

Bullying ini didefinisikan sebagai perlakuan secara fisik terhadap korban, baik itu berupa pemukulan, penikaman, penindasan dsb. Biasanya dilakukan secara berkelompok atau perorangan tetapi pelaku miliki badan yang lebih kuat dari korban sehingga saat mendapat perlakuan bully mengakibatkan luka ringan hingga luka sedang, memar, serta luka berat.

  1. Secara Sosial

Merupakan perlakuaan bullying yang dilakukan secara sosial atau berkelompok. Contohnya : perilaku ghibah yang dilakukan pelaku dan tidak diketahui koban atau mengucilkan sesorang agar tidak ditemani oleh teman sekelas.

  1. Secara Virtual/Cyber Bullying

Sangat sering terjadi dan paling mudah dilakukan oleh banyak orang, karena dapat dilakukan hanya cukup memiliki media sosial agar dapat memberikan komentar-komentar negatif atas sesuatu yang dilihatnya dalam media tersebut. Bahkan netizen Indonesia mendapat gelar paling tidak sopan se-Asia Tenggara karena banyak berkomentar negatif atau mem-bully di media sosial. 

Dari berbagai jenis varian bullying tersebut dapat berdampak pada kehidupan korban (Natshon, 1992), antara lain:

  1. Menghindar dari kelompok/ orang lain, membuat seseorang antisosial bahkan tidak mau bergaul lagi. Contohnya bisa saja seorang remaja hendak berhenti sekolah karena di-bully oleh teman-teman sekelasnya jadi dia memilih untuk tidak sekolah agar tidak bertemu dengan pelaku bullying.

  2. Mengakhiri hidup/ bunuh diri, banyak terjadi karena dilatarbelakangi depresi berat yang dialami korban. Contohnya seorang anak yang orang tuanya menjadi koruptor sehingga dijauhi oleh teman-teman sekolah maupun lingkungan masyarakatnya dan akhirnya berpikir untuk bunuh diri karena menutupi rasa malu.

  3. Menjadi pelaku bullying di masa depan, hal ini adalah salah satu penyebab kasus bullying semakin meingkat karena ada beberapa kasus dari seorang korban bullying yang memendam amarah ketika di-bully namun melampiaskannya kepada orang lain dengan cara membully juga.

  4. Menghindar dari kenyataan hidup, misalnya dengan merokok, penyalahgunaan narkotika/narkoba, minum-minuman keras, tawuran dll. Hal ini dipicu dari ketidakmampuan korban dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya saat dibully.


Dampak tersebut akan terus bertambah seiring bertambahkan kasus bully ditengah masyarakat. Karena selama ini masyarakat hanya mengetahui bahwa aktor dari kasus bullying hanya “Pelaku” dan “Korban”. Tanpa disadari hal utama yang sering terlewatkan oleh banyak pihak termasuk masyarakat adalah lingkaran (circle) atau lingkungan bullying itu sendiri, seperti yang tersaji dalam Gambar 1.


Gambar 1. Lingkaran Kasus Bullying

Lingkungan kasus bullying seperti lingkaran setan, bahwa sebenarnya banyak peranan yang terlibat dalam kasus bullying tidak hanya  “Pelaku” dan “Korban”, yaitu:

  1. Korban adalah orang atau individu yang menjadi subjek dalam kasus pembuliyan

  2. Pelaku adalah orang atau individu maupun kelompok yang melakukan perbuatan bullying

  3. Asisten pelaku adalah orang yang membantu dalam membully korban 

  4. Pro bully (aktif) adalah orang yang senang melihat kasus bully secara terang-terangan biasanya menjadikan kasusnya sebagai bahan bercandaan atau tertawa saat ada kasus bullying

  5. Pro bully (pasif) adalah orang yang senang  melihat kasus bully secara diam-diam mendukung pelaku bullying

  6. Kontra bully adalah orang yang tidak senang melihat kasus bully namun tidak dapat memberikan reaksi apa-apa atau tidak dapat membantu korban karena takut dibully juga

  7. Defender adalah penolong bagi korban bullying yang mau membantu agar pelaku bullying berhenti untuk membully

  8. Orang yang bodo amat adalah individu yang tidak perduli ketika melihat kasus bullying

Pertanyaannya : kamu lebih sering berperan seperti siapa saat terjadi kasus bullying ?


Semoga kita termasuk yang membantu korban bullying atau membantu mencarikan solusi untuk meminimalisir kasus bullying. Cara nya yaitu sebagai berikut i) pertama kita harus mengetahui dulu alasan seseorang melakukan bullying; ii)kedua, kita harus mengetahui dampak yang dirasakan korban bullying agar dapat meminimalisir dampak buruknya; iii) ketiga, kita dapat mengajak masyarakat untuk peduli dan dapat mengedukasi masyarakat.

Seperti yang dilakukan oleh komunitas @kitakorbanbullying yang sangat konsisten dalam mengedukasi masyakarat melalui media sosial khususnya Instagram yang mengajak pemuda-pemudi untuk lebih peduli terhadap penanganan kasus dan informasi seputar kasus bullying. Selain menghadirkan konten-konten yang sangat edukatif juga membuat tagar #stopbullying #kitakorbanbullying #sopansantunbudayakita. (Nur Kholipah)

Gambar 2. Instagram @kitakorbanbullying



0 komentar:

Posting Komentar